Sekolah Harus Beri Ruang Siswa Kreatif

Rabu

Kurikulum pendidikan yang masih banyak menuntut untuk hapalan, menghalangi anak-anak untuk kreatif. Semestinya sekolah harus memberikan kesempatan siswanya untuk lebih kreatif dengan memberikan fasilitas.

"Sekolah-sekolah nasional dan internasional memang telah memberikan, tapi yang di luar itu, apalagi di daerah belum kurang diperhatikan," ungkap Jovita Trikomandito, Konselor Pedagogi dan Perkembangan Anak di Jakarta, Sabtu (18/2/2012).

Ia menyarankan sekolah harus lebih banyak menfasilitasi kreativitas karena hal itu akan mampu membangun kepercayaan diri siswa.

"Mereka akan cenderung lebih percaya diri dalam aktualisasi diri dan mengekspresikan emosinya. Orang kreatif cenderung lebih cerdas, cepat tanggap dan ahli dalam observasi," katanya.

Di sisi lain kesempatan untuk kreatif akan mampu mereduksi remaja untuk tidak tawuran atau perkelahian antarpelajar yang marak terjadi.

Banyak hal yang bisa dijadikan ajang memacu kreativitas, seperti bermusik atau mengambar.
"Seseorang menggambar tanpa sengaja pakai warna kesayangan atau favoritnya dalam mewarnai sehingga mereduksi stres disamping akan lebih rileks," tandasnya.

Sumber : tribunnews.com
READ MORE - Sekolah Harus Beri Ruang Siswa Kreatif

Sekelumit Cerita dari Sekolah Autisme Bina Anggita

Jumat

Setiap hari puluhan anak-anak itu tampak riang dan aktif.  Mereka berkumpul di sebuah bangunan sederhana di sudut Kota Magelang, Jawa Tengah. Mereka adalah anak-anak penyandang autis yang menempuh pendidikan di Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita, Magelang, Jawa Tengah. Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita merupakan satu-satunya sekolah yang khusus menampung anak-anak autis di eks-Karesidenan Kedu.

Akan tetapi, pada tahun 2012 ini, sekolah tersebut akan diminta oleh Pemerintah Kota Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dijadikan sekolah Pendidikan Anak Usai Dini (PAUD).

"Sekolah ini memang berstatus pinjam dari Dinas Pendidikan Kota Magelang," ujar Puji Astuti, Kepala Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Kota Magelang, saat ditemui Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Puji mengisahkan, pendirian Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita pada 21 Juli 2002 berawal dari keprihatinannya terhadap anak-anak penyandang autis di Magelang dan sekitarnya yang tidak memiliki tempat khusus untuk mereka.

"Anak autis memang tidak cocok masuk SLB karena kecerdasan normal di atas rata-rata. Sedangkan di sekolah reguler mereka juga ditolak karena tidak bisa menerima intruksi dan perilaku yang cenderung seenaknya. Ini yang mendorong kami mendirikan sekolah ini," cerita Puji.

Berkat usaha Puji dan teman-temannya, pihak Dinas Pendidikan setempat bersedia meminjamkan tempat meski sangat sederhana dan memberikan izin operasional pada 16 Maret 2009.

"Waktu itu kami senang sekali pemerintah bersedia membantu kami meski pun hanya dipinjami gedung ini. Sekarang gedung akan diminta lagi, kami tidak bisa berbuat apa-apa, " ujarnya.

Dari pengamatan Kompas.com, ruang kelas berukuran 7x 8 meter tersebut memang sangat sederhana. Di dalam salah satu ruangan juga tampak enam ruang kecil yang disekat. Fungsinya sebagai tempat pembelajaran peserta didik satu murid dan satu guru. Di sana terdapat meja dan kursi kecil sebagai pelengkap pembelajaran siswa, mainan untuk anak berusia antara 6 hingga 10 tahun seperti alat hitung, angklung kecil dan lainnya.

Tidak hanya itu, eternitnya juga sudah terlihat rapuh, sehingga bila hujan akan mudah ditembus air hujan yang mengakibatkan lantai menjadi bocor. Bahkan, di antara kaca ventilasi di sisi selatan kelas sudah terlihat pecah.

"Murid kami selalu bertambah tiap ajaran baru, mereka tidak hanya berasal dari Kota Magelang saja, melainkan juga Kabupaten Pekalongan, Batang, Temanggung, bahkan Yogyakarta," terang Puji.

Keberadaan sekolah yang terletak di Komplek Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jalan Pasar Kebonpolo nomor 442 itu sudah dirasakan manfaatnya oleh para orangtua penyandang autis. Nyono, salah satu orangtua murid mengatakan, anaknya menempuh pendidikan sejak tahun 2005. Namun, baru pada tahun ini ia menyekolahkannya di sekolah inklusi (sekolah berkebutuhan khusus) di Muntilan Kabupaten Magelang.

"Tapi meski begitu, saya tetap membawa anak saya ke Bina Anggita ini. Karena sistem pengajaranya, satu siswa diajari oleh satu guru. Kalau di Muntilan tidak. Selain itu, murid juga diberi pembelajaran khusus seperti pengembangan pribadi, sensorik intelegensi dan terapi bicara ," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Margiyono Dwi Yuwono mengatakan, pihaknya tidak bermaksud untuk meminta gedung sekolah tersebut. Margiyono mengaku hanya akan merenovasi gedung. Renovasi gedung, katanya, yang digunakan untuk tempat kegiatan belajar mengajar anak berkebutuhan khusus itu semata-mata ditujukan untuk memperbaiki sarana pendidikan yang ada di wilayah ini. Mengingat ruangan yang juga digunakan untuk sekolah SDN Wates 5 tersebut kondisinya sudah memprihatikan dan perlu segera direnovasi.

"Tidak ada maksud kami meminta gedung yang digunakan untuk sekolah autis. Gedung itu sudah tidak layak, atap bocor di mana-mana, kalau ambruk kan malah jadi masalah, untuk itu kita akan perbaiki lebih dulu, dan sementara mereka (sekolah autis) akan kita carikan tempat lain," katanya.

Namun demikian pihaknya belum bisa memastikan ke mana dan gedung apa yang akan digunakan sementara oleh Bina Anggita. 

Sumber : kompas.com
READ MORE - Sekelumit Cerita dari Sekolah Autisme Bina Anggita

Otak Bayi Berkembang Saat Tidur

Rabu

Banyak ibu yang kaget dengan pola tidur bayi baru lahir. Itu bisa saja terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Ada bayi yang tidur panjang dibanding berinteraksi dengan orang lain. Ada pula bayi yang doyan bergadang di malam hari.

Bayi yang baru lahir biasanya tidur 16 jam sehari. Pada usia tiga bulan, bayi tidur hanya lima jam atau lebih di malam hari. Tak heran banyak orang tua mengeluh karena harus bergadang menemani si bayi.
Pada usia 6 bulan, bayi bisa tidur 8-10 jam di malam hari, atau lebih. Namun ada juga sejumlah bayi yang tidak tidur di malam hari. Jangan cemas. Itu terjadi karena memang ada beberapa bayi yang memilih berjaga di malam hari hingga mereka berusia setahun.

Namun mengingat saat tidur adalah saat otak bayi berkembang dengan cepat, Anda perlu membentuk pola tidur bayi sejak dini. Berikut caranya:

1. Tentukan jadwal tidur yang rutin. Membacakan cerita, menyanyikan lagu pengantar tidur atau hal lain yang biasa dikerjakan untuk mengantarkan bayi tidur bisa dilakukan. Lakukan pada jam yang sama sehingga bayi mengenali inilah saatnya tidur.

2. Saat bayi mengantuk, baringkan dia di tempat tidurnya dengan posisi telentang. Jauhkan mainan dari tempat tidurnya.

3. Jika bayi terjaga karena mengompol di malam hari, gantikan popoknya. Namun hindari menyalakan lampu yang terang. Gunakan lampu yang remang-remang dan bicaralah perlahan, jadi bayi akan mengetahui sekarang bukan saat bermain.

Sumber : mediaindonesia.com
READ MORE - Otak Bayi Berkembang Saat Tidur

Cukup 15 Menit Olahraga Pagi, Senyum Hadir Sepanjang Hari

Senin

Banyak orang bosan berolahraga karena tak sabar menunggu hingga manfaat jangka panjangnya terasa. Padahal ada juga manfaat jangka pendek yang bisa langsung dirasakan, semisal memperbaiki mood sehingga bisa tersenyum sepanjang hari.

Sebuah penelitian di Pennsylvania State University menunjukkan, olahraga rutin selama 15 menit tiap pagi bisa meningkatkan mood atau suasana hati yang positif. Pikiran menjadi lebih jernih, sehingga wajah akan tampak lebih cerah dan selalu dihiasi senyum manis.
Manfaat jangka pendek ini seringkali terabaikan, karena orang-orang cenderung berolahraga untuk mendapatkan manfaat jangka panjang yang memang tidak bisa langsung dirasakan. Misalnya untuk menurunkan berat badan, memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan kekuatan otot.

Akibatnya saat tidak bisa langsung merasakan manfaat jangka panjang yang menjadi tujuan utama berolahraga, orang-orang cenderung bosan lalu berhenti. Olahraga pagi mulai ditinggalkan, karena banyak yang putus asa dan menganggap kebiasaan baik ini tidak ada manfaatnya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sport and Exercise Psychology ini, 190 orang mahasiswa diamati aktivitas fisiknya sehari-hari termasuk kebiasaan olahraga pada pagi hari. Selain itu, para partisipan juga diamati mood atau suasana hatinya.

Hasil pengamatan menunjukkan, kebiasaan olahraga mempengaruhi suasana hati sepanjang hari. Makin banyak melakukan olahraga rutin, makin bagus pula manfaatnya dalam meningkatkan pikiran-pikiran positif seperti rasa bersyukur, bahagia dan makin percaya diri.

Dugaan para peneliti, olahraga bisa mengubah suasana hati dengan cara memicu perubahan komposisi kimiawi di otak. Seperti dikutip dari Menshealth.com, Minggu (19/2/2012), perubahan itu terjadi tanpa harus melakukan olahraga berat seperti lari marathon melainkan cukup dengan olahraga ringan selama 15 menit secara rutin setiap hari.

Sumber : health.detik.com
READ MORE - Cukup 15 Menit Olahraga Pagi, Senyum Hadir Sepanjang Hari

Memukul Picu Gangguan Emosi Anak

Kamis

Masih banyak orangtua yang melakukan tindakan fisik kepada anak jika sang anak melakukan kesalahan. Dengan memukul anak, orangtua berharap sang anak dapat mendisiplinkan dirinya. Padahal memberikan hukuman fisik pada anak sebenarnya tidak dibenarkan karena berdampak jangka panjang pada perkembangan emosi anak.

Anak-anak yang kerap mendapat pukulan atau cubitan dari orangtuanya akan tumbuh dengan tingkat agresi yang tinggi terhadap orangtua, saudara, teman sebaya, atau pasangannya kelak. Ini karena anak-anak itu justru belajar bahwa tiap kali mereka marah atau kesal bisa diekspresikan dengan memukul.

Demikian kesimpulan hasil studi yang dipublikasikan belum lama ini dalam jurnal The Canadian Medical Association. Penelitian dilakukan dengan menganalisa dua penelitian yang berlangsung satu dekade.

Kendati hukuman fisik kini sudah jarang diterapkan para orangtua, tetapi kebanyakan orangtua masih menganggap bahwa hukuman fisik adalah bentuk hukuman yang bisa diterima. Dalam studi tahun 2008 di Amerika Serikat terungkap, 80 persen anak usia prasekolah pernah dipukul orangtua mereka.

Dampak pukulan fisik yang diterima anak, menurut peneliti, adalah gangguan mental. Selain lebih agresif, anak juga bisa mengalami kecemasan, depresi, serta berisiko kecanduan alkohol dan obat-obatan.

Riset pencitraan saraf juga menunjukkan adanya dampak pukulan fisik pada otak anak, terutama jika pukulan terkena pada bagian kepala. Akibat perubahan fungsi otak mereka lebih rentan pada godaan alkohol atau obat terlarang.

"Makin agresif anak, makin sering mereka mendapat pukulan dari orangtuanya. Sayangnya, hukuman itu bukannya mengurangi agresivitas anak, malah memperburuk," kata Ron Ensom, pekerja sosial di Children Hospital of Eastern Ontario, Kanada.

Orangtua diharapkan mampu mengendalikan emosinya saat menghadapi kesalahan Anak daripada menyesal kemudian. Apalagi tindakan pemukulan pada anak kerap memicu tindakan penganiayaan.

Sumber : tribunnews.com
Dispoting kembali Supermap Mindmap Learning Center
www.supermap.asia
READ MORE - Memukul Picu Gangguan Emosi Anak

Manfaat Mind Mapping Dalam Peningkatan Belajar - Study Skill & Sukses Kehidupan - Life Skill

Rabu

Oleh: Susanto Edy P. BLI – Official Buzan Licensed Instructor

Berbicara mengenai Pembelajaran yang baik tentu tidak lepas dari metoda yang baik pula. Metoda dan ala pembelajar yang tepat akan mendorong prestasi siswa secara umum. Proses pembelajaran yang semakin hari semakin menumpuk juga merupakan momok yang menghantui para siswa dan pengajar itu sendiri. Dimana Siswa dituntut untuk Belajar Tuntas, demikian juga Guru harus bisa menuntaskan pembelajaran.

Mind Mapping atau dikenal juga Peta Pikiran adalah tool yang terstruktur dan efektif untuk membantu siswa dan guru mengerjakan proses pengajaran dengan lebih baik. Karena Mind Mapping menstimulasi Otak Kiri dan OTak Kanan secara sinergis.
Mind Mapping akan sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan mengingat, antara lain:
  • membantu dengan kemampuan otak untuk berkonsentrasi
  • memungkinkan esensi materi menjadi jelas
  • secara visual relatif lebih jelas urutan dan informasinya
  • membuat sambungan antara ide-ide mudah untuk dilihat
  • meningkatkan daya ingat menjadi Long term memory
  • meningkatkan keyakinan kita dalam kemampuan kita untuk belajar

Peta Pikiran selain meningkatkan keterampilan belajar (study skill) juga meningkatkan keterampilan hidup (Life Skill)


Jadi, mengapa Mind Map atau Peta Pikiran bisa Hebat?

Dalam cara cara yang konvensional, pikiran kita cenderung hanya diarahkan kepada salah satu belahan otak kita, yakni kiri atau kanan saja.

MindMap-Law
Dalam Peta Pikiran, informasi disusun dengan cara yang mencerminkan tepat bagaimana fungsi otak - dalam serial bukan secara linier. Dalam Peta Pikiran, disusun Artikel Baru Informasi dengan Cara tepat Yang mencerminkan bagaimana otak - dalam radian atau serial untuk menghubungkan secara linier.

Sebuah Peta Pikiran secara harfiah 'peta' dari pikiran Anda, menggunakan asosiasi, koneksi dan memicu untuk merangsang ide-ide lebih lanjut. Peta yang tersususn memicu koneksi untuk merangsang lebih lanjut ide-ide. Selanjutnya di ekstrak ide-ide tersebut dari kepala kita menjadi sesuatu yang terlihat dan terstruktur. Ekstrak ide-ide tersebut akan menjadi sesuatu Yang terlihat dan terstruktur.

Mind Mapping mempertahankan gagasan ini menghasilkan proses radial atau memancar dengan gambar cabang unik organik. Mind Map mempertahankan gagasan gagasan dalam waktu relative lebih lama dari cara linier.


Penelitian menunjukkan bahwa otak suka bekerja berdasarkan asosiasi dan akan menghubungkan setiap ide, memori atau bagian dari informasi kepada puluhan, ratusan bahkan ribuan ide-ide dan konsep lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa otak Suka bekerja berdasarkan asosiasi akan keanaeragaman dan menghubungkan ide terkait yang masih berlangsung, Memori Danijel sebagai contoh dalam mengingat menggunakan Informasi kepada puluhan, ratusan bahkan ribuan ide-ide dan konsep konsep Lainnya.

Mind Mapping dan Penelitaian tentang Ingatan Jangka Panjang.
Proses Pemetaan Pikiran melibatkan kombinasi unik yakni anatara citra, warna, dan pengaturan visual-spasial yang terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat jika dibandingkan dengan metode konvensional mencatat dan belajar dengan hafalan. MindMap sangat konsisten untuk dengan cabang berwarna-warni dan berbagai gaya tata letak untuk meningkatkan stimulasi Otak.

• Penelitian oleh Toi (2009) menunjukkan bahwa Mind Mapping bisa membantu anak-anak mengingat kata-kata lebih efektif daripada menggunakan daftar, dengan perbaikan dalam memori hingga 32%.

• Penelitian Farrand, Hussain dan Hennessey (2002) menemukan bahwa Pemetaan Pikiran meningkatkan memori jangka panjang dari informasi faktual di mahasiswa kedokteran sebesar 10%. Mereka melaporkan bahwa "Mind Maps menyediakan teknik belajar efektif bila diterapkan pada bahan tertulis" dan cenderung "mendorong tingkat yang lebih dalam pengolahan" untuk pembentukan memori yang lebih baik.

• Kaca dan Holyoak (1986) menemukan bahwa dengan mencantumkan dan menonjolkan cabang utama dalam pemahaman, seperti diberi tanda/warna awan, Anda menggunakan teknik yang dikenal sebagai chunking memori. Dimana karena keterbatasan Memori jangka pendek kita adalah rata-rata hanya mampu menyimpan tujuh hal informasi, maka dengan chunking dapat membantu kita menggunakan ruang penyimpanan lebih efektif dan lebih banyak.

Mind Mapping dan Kreativitas
Peta Pikiran benar-benar mnejadi bukti untuk mendorong kreativitas dan memungkinkan Anda untuk menghasilkan ide-ide baru dalam sesi brainstorming/urun pendapat. MindMap terbukti untuk mendorong komunikasi yang terbuka dalam grup brainstorming. Mind Mapping juga mencakup gambaran besar dan perpustakaan ikon untuk mengkatalisasi kreativitas. Tata letak ruang membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih baik dan membuat koneksi baru yang lebih terlihat sehingga Anda dapat membuat jumlah tak terbatas pemikiran, ide, link dan asosiasi pada setiap topik.

• Sebuah studi oleh Al-Jarf (2009) membuktikan bahwa Pemetaan Pikiran menawarkan sebuah pendekatan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk menghasilkan, memvisualisasikan dan ide mengatur. Para siswa yang terlibat melaporkan bahwa alat Pemetaan Pikiran mendorong berpikir kreatif dan mereka menjadi lebih cepat untuk menghasilkan dan mengatur ide-ide untuk menulis mereka.

• Menurut Margulies (1991), sebelum anak-anak belajar bahasa, mereka memvisualisasikan foto dalam pikiran mereka yang terkait dengan konsep. Sayangnya, setelah anak-anak dilatih untuk menulis kata-kata hanya dalam satu warna, di atas kertas bergaris, saluran kreatif dan fleksibilitas mental mereka berkurang. Menggunakan gambar, seperti Peta Pikiran, kreativitas ini terus bersemangat.

Demikian sekilas manfaat dan kehebatan Mind Mapping untuk Pembelajaran, Daya ingat dan Kreatifitas. Peta Pikiran akan mengakomodasi keterampilan belajar (study skill) dan keterampilan hidup (Life Skill).

Semoga dengan adanya tulisan ini akan mendorong kita untuk mempertimbangkan mind mapping sebagai salah satu alat yang efektif yang dapat membantu kita didalam proses pembelajaran, karir pekerjaan, bisnis bahkan dalam kehidupan kita sehari hari.

Untuk informasi Training dan Seminar di Indonesia hubungi :

Supermap Mind Map Learning Center, 021 5388563 atau email: mindmapcenter@ymail.com Web: www.geniusmap.com ; www.supermap.asia

Sumber: Modul Mind Mapping Supermap; www.supermap.asia; www.thinkbuzan.com; www.mindmapping.com dan berbagai Sumber

Penulis adalah: Drs. Susanto Edy Prayitno, BLI, Master Trainer Supermap dan Instruktur yang mempunyai Sertifikasi International Langsung dari Buzan, Inggris (BLI). Beliau praktisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Otak, Mind Mapping dan Kreatifitas, Praktisi Brain Gym, PRaktisi EFT serta praktisi Pelatihan dengan pengalaman lebih dari 13 tahun.

Beliau telah melatih ribuan siswa, guru dan praktisi pendidikan diseluruh Indonesia.
READ MORE - Manfaat Mind Mapping Dalam Peningkatan Belajar - Study Skill & Sukses Kehidupan - Life Skill

SPEED READING DAN MIND MAP bagian 2

Senin

Membaca Berdasarkan Kecepatan dan Tujuannya
By: Susanto Edy P., BLI - Master Trainer Supermap Mind Map Learning Center

a.) Membaca Kilat (skimming)
Membaca kilat (skimming) merupakan salah satu cara membaca yang lebih mengutamakan penangkapan esensi materi bacaan, tanpa membaca keseluruhan dari materi bacaan tersebut. Untuk membaca kilat diperlukan keterampilan yang dapat menentukan bagian-bagian bacaan yang mengandung ide atau pikiran pokok.

Tujuan membaca kilat adalah menangkap seperangkat ide pokok, mendapatkan informasi yang penting dalam waktu singkat atau terbatas, dan menemukan suatu pandangan atau sikap penulis.

b.) Membaca Cepat (speed reading)
Membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dengan membaca kalimat demi kalimat dan paragaraf tetapi tidak membaca kata demi kata.

Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi, gagasan utama, dan penjelasan dari suatu bacaan dalam waktu yang singkat.

c.) Membaca Studi (Study Reading)
Membaca studi dilakukan untuk memahami, mempelajari, dan meneliti suatu persoalan, kadang-kadang dituntut pula untuk menghadapkannya dalam ingatan. Untuk keperluan ini, membaca harus dilaksanakan dengan kecepatan yang tepat, mengikuti pemahaman. Kecepatan membaca tergantung dari latihan yang dilakukan. Ciri-ciri pembaca yang baik dan efesien yaitu mempunyai kebiasaan yang baik dalam membaca dengan tetap tidak membaca perkata,tetapi tetap betul-betul mengerti tentang apa yang dibaca, dapat mengingat sebahagian besar pokok-pokok bacaan, dan dapat membaca dengan kecepatan yang terkontrol.

Teknik Membaca Cepat akan sangat efektif bila disertai dengan pencatatan menggunakan MInd Map atau Peta Pikiran.

bersambung ke sesi berikutnya....

Posted by Supermap Mindmap Learning Center
READ MORE - SPEED READING DAN MIND MAP bagian 2

Kini Autisme Bisa Dideteksi Sejak Bayi Berusia 6 Bulan

Kamis

Deteksi dini autisme baru bisa dilakukan ketika bayi mencapai usia 2 tahun. Baru-baru ini, ilmuwan menemukan bahwa pertanda autisme ternyata bisa diketahui sejak bayi berusia enam bulan.

Peneliti menemukan bahwa bayi berusia kurang dari satu tahun yang berisiko mengalami autisme sudah memiliki pertanda dalam respons otaknya ketika melihat orang lain dari dekat atau menjauh dari mereka.

Temuan ini menunjukkan bahwa melihat respons otak bayi sejak usia 6 bulan dapat membantu memprediksi apakah sang bayi akan memiliki autisme di kemudian hari atau tidak.

"Temuan kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa dengan mengamati langsung fungsi otak selama tahun pertama kehidupan dapat memprediksi diagnosis autisme di kemudian hari, jauh sebelum munculnya gejala perilaku autis," kata peneliti, Mark Johnson dari Birkbeck College, Universitas London seperti dilansir HealthDay, Rabu (1/2/2012).

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Current Biology ini melibatkan bayi berusia 6 sampai 10 bulan yang berisiko mengalami autisme karena memiliki saudara yang mengidap gangguan tersebut.

Para peneliti memantau aktivitas otak bayi sembari para bayi memandang wajah-wajah yang beralih dari melihat mereka dari dekat menjadi melihat mereka dari jauh.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aktivitas otak yang normal terjadi pada respon terhadap kontak mata dengan orang lain. Respon ini penting dalam interaksi sosial. Anak penyandang autisme yang lebih tua memiliki pola kontak mata dan respon otak yang tidak biasa dalam interaksi sosial yang melibatkan kontak mata.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa otak bayi yang berisiko mengembangkan autisme memproses informasi sosial dengan cara yang berbeda dari anak-anak pada umumnya.

"Pada usia kurang dari satu tahun, penanda perilaku autisme belum jelas, sehingga pengukuran fungsi otak dapat menjadi indikator yang lebih sensitif," kata Johnson.

Namun, para peneliti mencatat bahwa tidak semua bayi yang menunjukkan perbedaan-perbedaan dalam fungsi otak kemudian didiagnosis dengan autisme. Pengukuran fungsi otak perlu lebih digunakan bersama metode lain untuk mencakup perkiraan yang lebih akurat tentang autisme.

Sumber : detikhealth.com
Diposting kembali Supermap Mindmap Learning Center
www.supermap.asia
READ MORE - Kini Autisme Bisa Dideteksi Sejak Bayi Berusia 6 Bulan

Mind Map selangkah Jadi JUARA!

Mind Map selangkah Jadi JUARA!
Mind Map, Memory, Speed Reading, Teknik Ujian, English Five Fingers
 
 
 

iMindMap

iMindMap Free

Sponsor

http://belanjabareng.com/ MAU BELANJA TONER MURAH DAN BERMUTU? DISIINI TEMPATNYA! BERGARANSI///