Peringatan hari sumpah pemuda ke-81 tingkat nasional yang dipusatkan di Serang, Banten, mendeklarasikan hasil konferensi pemuda internasional 2009. Isinya, mereka menolak segala bentuk kekerasan dan radikalisme yang banyak melibatkan dan mengorbankan kaum muda.
Pembacaan hasil konferensi dilakukan oleh Ade Rossi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang. Dalam pembacaan deklarasi itu disebutkan bahwa konferensi diikuti oleh 150 pemuda dari 25 negara dan lima benua yang digelar akhir September lalu di kawasan wisata Anyer.
Pembacaan hasil konferensi dilakukan oleh Ade Rossi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang. Dalam pembacaan deklarasi itu disebutkan bahwa konferensi diikuti oleh 150 pemuda dari 25 negara dan lima benua yang digelar akhir September lalu di kawasan wisata Anyer.
"Kami para pemuda menyatakan sikap tentang peranan pemuda dalam mewujudkan perdamaian dunia tanpa kekerasan dan radikalisme," kata Ade Rossi yang diikuti perwakilan pemuda dari 33 provinsi di Indonesia.
Dalam pernyataan itu juga diungkapkan bahwa para pemuda menolak setiap bentuk kekerasan dan radikalisme beserta manifestasinya. Selama ini, dalam setiap tindakan kekerasan seperti terorisme dan kejahatan, pemuda selalu menjadi pelaku utamanya, "Pemuda juga menjadi korban pertama yang sangat berbahaya untuk generasi mendatang," kata Rossi.
Kemudian hasil pertemuan pemuda internasional juga mengungkapkan penolakan pemuda sebagai pelaku maupun korban dari kekerasan dan radikalisme. Serta, "Mewujudkan perdamaian dunia tanpa kekerasan dan radikalisme melalui pendidikan, budaya dan olahraga, pemberdayaan masyarakat dan teknologi informasi."
Dalam sambutannya Wakil Presiden Boediono mengatakan bahwa yang perlu dilakukan oleh para pemuda Indonesia saat ini adalah mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pemuda masa lalu, "Kita harus merdeka dari ketertinggalan ekonomi," kata Boediono.
Upacara yang peringatan sumpah pemuda dipimpin Wakil Presiden Boediono, dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, Menteri Perhubungan Fredi Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah beserta pejabat lainnya.
Selain dihadiri sejumlah pejabat negara, upacara peringatan sumpah pemuda tersebut juga dihadiri sekitar 6.000 pemuda yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia. Sebagai tuan rumah, Banten menghadirkan berbagai macam pentas kesenian. Diantaranya pentas kesenian khas suku Baduy, kesenian Bhineka Tunggal Ika, kaloborasi rambak bedug yang terdiri dari penca silat, rebana dan bedugan, atraksi sepeda ontel dan motor, serta Marching Band.
Dalam pernyataan itu juga diungkapkan bahwa para pemuda menolak setiap bentuk kekerasan dan radikalisme beserta manifestasinya. Selama ini, dalam setiap tindakan kekerasan seperti terorisme dan kejahatan, pemuda selalu menjadi pelaku utamanya, "Pemuda juga menjadi korban pertama yang sangat berbahaya untuk generasi mendatang," kata Rossi.
Kemudian hasil pertemuan pemuda internasional juga mengungkapkan penolakan pemuda sebagai pelaku maupun korban dari kekerasan dan radikalisme. Serta, "Mewujudkan perdamaian dunia tanpa kekerasan dan radikalisme melalui pendidikan, budaya dan olahraga, pemberdayaan masyarakat dan teknologi informasi."
Dalam sambutannya Wakil Presiden Boediono mengatakan bahwa yang perlu dilakukan oleh para pemuda Indonesia saat ini adalah mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pemuda masa lalu, "Kita harus merdeka dari ketertinggalan ekonomi," kata Boediono.
Upacara yang peringatan sumpah pemuda dipimpin Wakil Presiden Boediono, dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, Menteri Perhubungan Fredi Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah beserta pejabat lainnya.
Selain dihadiri sejumlah pejabat negara, upacara peringatan sumpah pemuda tersebut juga dihadiri sekitar 6.000 pemuda yang berasal dari 33 provinsi di Indonesia. Sebagai tuan rumah, Banten menghadirkan berbagai macam pentas kesenian. Diantaranya pentas kesenian khas suku Baduy, kesenian Bhineka Tunggal Ika, kaloborasi rambak bedug yang terdiri dari penca silat, rebana dan bedugan, atraksi sepeda ontel dan motor, serta Marching Band.
Sumber : tempointeraktif.com
Diposting kembali oleh Supermap - Mindmap Learning Center
www.supermap.asia
0 comments:
Posting Komentar