Mengenal gaya belajar anak bisa memudahkan orang tua memilih metode stimulasi yang tepat dalam mengembangkan kecerdasan anak. Secara psikologi gaya belajar ini terbagi tiga yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
Psikolog anak dan remaja Putu Andani, MPsi, dari TigaGenerasi menjelaskan anak dengan gaya belajar visual lebih mudah menyerap informasi dari indra penglihatan seperti lewat gambar atau teks bacaan. Sementara anak dengan gaya belajar auditori mudah paham bila mengolah informasi lewat indra pendengaran. Di lain sisi anak dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan kesempatan untuk kerap aktif bergerak.
Ketika orang tua sudah mengerti seperti apa gaya belajar anak, maka langkah selanjutnya adalah menyediakan lingkungan belajar yang sesuai. Untuk anak visual bisa dengan buku bergambar, sementara anak auditori dengan bercerita, dan anak kinetik bisa belajar sambil bermain.
Namun Putu mengatakan perlu diperhatikan juga kadang kala bisa ada anak yang memiliki lebih dari satu gaya belajar. Sebagai contoh bisa ada anak yang visualnya dominan tetapi juga membutuhkan kesempatan aktif bergerak layaknya anak dengan gaya belajar kinestetik.
"Memang kebanyakan anak cenderung satu yang dominan. Tapi ada juga sebagian anak yang dia visual auditori atau visual kinestetik jadi akan sangat baik kalau belajar dua-duanya dikombinasikan," kata Putu dalam acara workshop pameran Mother&Baby di Balai Kartini, Jakarta.
Orang tua perlu melakukan observasi dan bereksperimen untuk mengetahui gaya belajar apa yang dimiliki Anaknya. Atau bila memang dibutuhkan bisa saja anak dibawa ke psikolog untuk dilakukan tes.
"Untuk tahu persentasenya seperti apa gaya belajar anak, kita punya alatnya," pungkas Putu.
Psikolog anak dan remaja Putu Andani, MPsi, dari TigaGenerasi menjelaskan anak dengan gaya belajar visual lebih mudah menyerap informasi dari indra penglihatan seperti lewat gambar atau teks bacaan. Sementara anak dengan gaya belajar auditori mudah paham bila mengolah informasi lewat indra pendengaran. Di lain sisi anak dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan kesempatan untuk kerap aktif bergerak.
Ketika orang tua sudah mengerti seperti apa gaya belajar anak, maka langkah selanjutnya adalah menyediakan lingkungan belajar yang sesuai. Untuk anak visual bisa dengan buku bergambar, sementara anak auditori dengan bercerita, dan anak kinetik bisa belajar sambil bermain.
Namun Putu mengatakan perlu diperhatikan juga kadang kala bisa ada anak yang memiliki lebih dari satu gaya belajar. Sebagai contoh bisa ada anak yang visualnya dominan tetapi juga membutuhkan kesempatan aktif bergerak layaknya anak dengan gaya belajar kinestetik.
"Memang kebanyakan anak cenderung satu yang dominan. Tapi ada juga sebagian anak yang dia visual auditori atau visual kinestetik jadi akan sangat baik kalau belajar dua-duanya dikombinasikan," kata Putu dalam acara workshop pameran Mother&Baby di Balai Kartini, Jakarta.
Orang tua perlu melakukan observasi dan bereksperimen untuk mengetahui gaya belajar apa yang dimiliki Anaknya. Atau bila memang dibutuhkan bisa saja anak dibawa ke psikolog untuk dilakukan tes.
"Untuk tahu persentasenya seperti apa gaya belajar anak, kita punya alatnya," pungkas Putu.
Sumber : health.detik.com
Supermap - Peta Sukses Kekuatan Mind Mapping
Pusat Pelatihan Pendidikan dan SDM Profesional
Mind Mapping - Super Memory - Speed Reading - Goal Setting
Pusat Pelatihan Pendidikan dan SDM Profesional
Mind Mapping - Super Memory - Speed Reading - Goal Setting
0 comments:
Posting Komentar