Demi Pendidikan, Motor Suharmanto Angkut 6 Anak ke Sekolah

Jumat

Tidak ada kayu, rotanpun jadi. Pepatah kuno yang mungkin dapat kita resapi dari semangat seseorang tanpa kenal putus asa dalam memberi semangat pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di Batam.

Cahaya matahari siang itu tepat berada di atas ubun-ubun kepala. Teriakan terdengar dari ujung jalan Barelang, pintu masuk Perumahan Buana Impian, Selasa (19/7/2011) sekitar pukul 11.00 WIB. Enam bocah memakai seragam sekolah bersuara yel-yel saat motor bebek yang mereka tumpangi sampai ke depan sebuah rumah Blok A nomor 10.

"Ayah, cuma saya saja yang belum punya buku. Besok ayah beliin buku ya. Teman-teman sudah beli buku. Atika cuci baju sekolah dulu, biar besok bisa dipake lagi. Upik juga Yah, mau cuci seragam, sudah dua hari kena keringat," ujar Atika (12) dan Upik (6) kepada Suharmanto pendiri panti asuhan Permate usai menjemput anak asuhnya dari sekolah.

Atika dan Upik merupakan anak yatim yang kini tinggal di panti asuhan. Orangtuanya tidak sanggup lagi membiayai sekolah. Hidup di rumah gubuk, ibunya hanyalah pedagang sayur keliling.

Hasil penjualannya hanya cukup untuk makan. "Tiap hari ibu hanya makan kubis dan nasi. Saya ingin tinggal di sini sama ayah," ujar Upik.

Setiap hari Suhermanto harus berjibaku untuk mengantar 18 anak asuhnya ke sekolah, di mana sekali antar motornya bisa membawa enam anak.

Tidak semua anak berada dalam satu sekolah, hanya dua hingga tiga anak yang mempunyai sekolah yang sama. Sementara dua lainnya bersekolah di tempat lain dengan jarak tempuh cukup jauh. Dalam sehari tiga rombongan ia antar tepat waktu. Pekerjaan ini sudah ia lakukan selama empat tahun tanpa merasa lelah.

"Selepas Salat Shubuh saya sudah berkemas, enam anak yang sudah mandi dan berganti pakaian saya antar lebih dulu. Setelah datang, saya antar lagi enam anak ke tempat sekolah yang berbeda. Giliran rombongan yang terakhir saya antar. Alhamdulilah sampai sekarang tidak pernah terlambat sekolah," ujar Suhermanto kepada tribunnewsbatam.com.

Sangat tidak mudah untuk mengantar anak-anak panti ini ke sekolah. Terkadang rintangan menghadang di tengah jalan, baik ban motor bocor, hingga hujan yang membuat seragam sekolah mereka basah. Namun semua itu ia jalani dengan kesabaran.

Semangat untuk mengantar anak asuhnya ke jenjang pendidikan lebih tinggi, terasa ada dalam diri bapak dua anak ini. Selain pendidikan ia juga harus menanamkan cinta kasih dan tidak membedakan anak kandung dan anak asuhnya.

Keakraban inilah yang terlihat saat belasan anak Panti Asuhan Yayasan Permate ini membuat usaha rumahan berupa kurma. Sedianya kurma ini akan dijual ke beberapa warung sekitar panti asuhan. Antara pendidikan dan wiraswasta ini adalah kegiatan yang rutin dilakukan anak panti asuhan.

"Kami ajarkan setiap anak supaya tangan jangan selalu di bawah, tapi kami harus bisa wirausaha supaya menjadi saudagar. Hasilnya insya Allah untuk tambah kamar dan kelak bisa beli mobil yang murah untuk antar jemput anak panti ke sekolah," ujar Ibu Iin ketua panti asuhan Permate.

Sumber : tribunnews.com
Diposting kembali oleh Supermap Learning Center

0 comments:

Mind Map selangkah Jadi JUARA!

Mind Map selangkah Jadi JUARA!
Mind Map, Memory, Speed Reading, Teknik Ujian, English Five Fingers
 
 
 

iMindMap

iMindMap Free

Sponsor

http://belanjabareng.com/ MAU BELANJA TONER MURAH DAN BERMUTU? DISIINI TEMPATNYA! BERGARANSI///