Suyatno (63) tidak menyangka bila putranya dapat menjadi dokter setelah lulus dari Universitas Gajah Mada.
Suyatno datang ke kampus UGM dalam rangka menghadiri undangan pertemuan orang tua mahasiswa baru, Kamis (8/9/2011). Tukang becak itu datang bukan sebagai orang tua mahasiswa baru, tetapi sebagai undangan khusus.
Suyatno menceritakan sang anak, Agung Bhaktiyar, tidak pernah memberitahu jika mendaftar tes masuk UGM pada tahun 2005. Setelah dinyatakan lulus, barulah si bungsu memberi tahu.
Saat itu, Suyatno sempat kaget dan terdiam, tidak menyangka jika anaknya dapat diterima di FK UGM. Ia hanya mengiyakan akan mendukung keinginan anaknya tersebut meski sebenarnya Suyatno masih ragu apakah mampu menguliahkan anaknya sampai selesai. Namun, keraguan itu tidak ia utarakan. “Bapak akan berusaha sampai kamu bisa selesai kuliah, Nak,” katanya seperti dikutip dari situs UGM, Minggu (11/9/2011).
Agung mengerti dengan kondisi keluarganya. Dia pun tidak pernah memaksa orang tuanya untuk memenuhi keinginannya. Sejak kecil, Suyatno sudah membiasakan anak-anaknya untuk hidup sederhana, bahkan untuk membeli baju seragam dan sepatu sekolah, Suyatno selalu membelikan yang serba bekas.
Suyatno memang tidak dapat berbuat banyak. Dari menarik becak, Suyatno hanya dapat membawa pulang uang sebesar Rp20.000,00 hingga Rp30.000,00 per hari. Istrinya, Saniyem, membantunya menopang ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan di pasar Terban.
Namun, Suyatno dan Saniyem tetap optimis dan berdoa agar suatu saat anaknya dapat bernasib lebih baik. “Dulu saya berangan-angan paling tidak bisa melebihi saya,” kata pria tamatan pendidikan sekolah rakyat ini.
Dalam perjalanannya, Suyatno tidak merisaukan biaya kuliah anaknya selama enam tahun di FK UGM karena Agung mendapat bantuan beasiswa dari UGM. “Tapi kalau untuk fotokopi dan uang saku, dia tetap minta ke saya. Kalau tidak ada, tetap apa adanya,” ujarnya.
Sumber : tribunnews.com
Diposting kembali oleh Supermap Learnign Center
www.supermap.asia
0 comments:
Posting Komentar