Ukuran tentang banyaknya pekerjaan yang
harus ditangani sangatlah relatif. Ada yang bisa bekerja lebih dari
delapan jam, ada juga yang tidak. Lalu, bagaimana mencari tahu apakah
Anda kelebihan pekerjaan atau terlalu semangat bekerja?
Anda mungkin pernah melihat rekankerja Anda yang seperti mesin pekerja. Dia bisa menangani banyak tugas, banyak proyek, kerja dari pagi hingga malam, dan tak terlihat sedikit pun tanda kelelahan pada wajahnya. Di sisi lain, mungkin Anda juga pernah melihat rekan kerja lainnya yang hampir selalu mengeluh tentang pekerjaan, padahal Anda menganggap bahwa tugasnya di kantor tergolong ringan.
Pertanyaannya, mengapa setiap orang punya respons yang berbeda terhadap pekerjaannya, pekerjaan yang mungkin sama pada setiap orang? Jawabnya, karena setiap orang mempunyai tingkat toleransi yang berbeda-beda. Misalnya, pekerjaan yang menumpuk, bisa berarti dua hal bagi dua orang yang berbeda, yaitu pekerjaan yang penuh tantangan atau pekerjaan yang penuh dengan stres.
Meski tingkat stres setiap orang berbeda-beda, tetap saja ada ukuran yang bisa membedakan apakah seseorang berada dalam masa menikmati tantangan pekerjaan yang besar atau sudah masuk dalam level stres yang tak nyaman. Jika pekerjaan Anda sudah mulai berdampak pada kesehatan emosi Anda, besar kemungkinan Anda memang merasa kelebihan pekerjaan dan stres.
Jika Anda mulai merasa ritme kerja Anda semakin cepat dan Anda merasa tak mampu untuk menyelesaikannya, di situlah saat Anda mulai ”ditenggelamkan” pekerjaan Anda.
”Jika Anda merasa lelah secara fisik dan emosi, itu artinya ada perbedaan yang tajam antara pekerjaan yang Anda harapkan dan pekerjaan yang Anda kerjakan,” ujar Louis Barajas, penulis Overworked, Overwhelmed, Underpaid seperti dikutip dari careerbuilder.com.
Lebih lanjut Barajas mengatakan bahwa kelelahan fisik dan emosi itu bisa juga terjadi karena Anda bekerja melebihi jam kerja yang seharusnya.
Saat Anda memaksakan diri bekerja melebihi waktu standar, maka tubuh dan pikiran akan memberikan alarm tanda stres dan kelebihan pekerjaan. Selain itu, hal lainnya seperti hubungan kerja dan kehidupan pribadi, juga bisa turut berkontribusi terhadap stres tersebut.
”Jika Anda mulai susah tidur atau mulai merespons berlebihan terhadap hal-hal kecil yang berkaitan dengan hubungan Anda dengan orang-orang terdekat Anda, maka sudah saatnya Anda mencari solusi tentang stres tersebut,” kata Barajas.
Di sisi lain, tak semua orang mengalami stres karena bekerja melebihi jam kerjanya. Jika Anda salah satu orang yang menikmati pekerjaan yang Anda lakukan dan menganggapnya sebagai hal yang pantas dilakukan dan berkontribusi terhadap lingkungan atau perusahaan Anda, maka jam kerja yang melewati batas bukanlah pemicu stres Anda. Dengan kata lain, mereka yang menemukan kepuasan dalam pekerjaannya, cenderung akan bebas dari stres karena pekerjaan.
”Intinya, mereka yang memiliki tujuan pasti tentang apa yang mereka kerjakan, tak akan merasa lelah walau bekerja berlebihan,” ujar Barajas.
Anda mungkin pernah melihat rekankerja Anda yang seperti mesin pekerja. Dia bisa menangani banyak tugas, banyak proyek, kerja dari pagi hingga malam, dan tak terlihat sedikit pun tanda kelelahan pada wajahnya. Di sisi lain, mungkin Anda juga pernah melihat rekan kerja lainnya yang hampir selalu mengeluh tentang pekerjaan, padahal Anda menganggap bahwa tugasnya di kantor tergolong ringan.
Pertanyaannya, mengapa setiap orang punya respons yang berbeda terhadap pekerjaannya, pekerjaan yang mungkin sama pada setiap orang? Jawabnya, karena setiap orang mempunyai tingkat toleransi yang berbeda-beda. Misalnya, pekerjaan yang menumpuk, bisa berarti dua hal bagi dua orang yang berbeda, yaitu pekerjaan yang penuh tantangan atau pekerjaan yang penuh dengan stres.
Meski tingkat stres setiap orang berbeda-beda, tetap saja ada ukuran yang bisa membedakan apakah seseorang berada dalam masa menikmati tantangan pekerjaan yang besar atau sudah masuk dalam level stres yang tak nyaman. Jika pekerjaan Anda sudah mulai berdampak pada kesehatan emosi Anda, besar kemungkinan Anda memang merasa kelebihan pekerjaan dan stres.
Jika Anda mulai merasa ritme kerja Anda semakin cepat dan Anda merasa tak mampu untuk menyelesaikannya, di situlah saat Anda mulai ”ditenggelamkan” pekerjaan Anda.
”Jika Anda merasa lelah secara fisik dan emosi, itu artinya ada perbedaan yang tajam antara pekerjaan yang Anda harapkan dan pekerjaan yang Anda kerjakan,” ujar Louis Barajas, penulis Overworked, Overwhelmed, Underpaid seperti dikutip dari careerbuilder.com.
Lebih lanjut Barajas mengatakan bahwa kelelahan fisik dan emosi itu bisa juga terjadi karena Anda bekerja melebihi jam kerja yang seharusnya.
Saat Anda memaksakan diri bekerja melebihi waktu standar, maka tubuh dan pikiran akan memberikan alarm tanda stres dan kelebihan pekerjaan. Selain itu, hal lainnya seperti hubungan kerja dan kehidupan pribadi, juga bisa turut berkontribusi terhadap stres tersebut.
”Jika Anda mulai susah tidur atau mulai merespons berlebihan terhadap hal-hal kecil yang berkaitan dengan hubungan Anda dengan orang-orang terdekat Anda, maka sudah saatnya Anda mencari solusi tentang stres tersebut,” kata Barajas.
Di sisi lain, tak semua orang mengalami stres karena bekerja melebihi jam kerjanya. Jika Anda salah satu orang yang menikmati pekerjaan yang Anda lakukan dan menganggapnya sebagai hal yang pantas dilakukan dan berkontribusi terhadap lingkungan atau perusahaan Anda, maka jam kerja yang melewati batas bukanlah pemicu stres Anda. Dengan kata lain, mereka yang menemukan kepuasan dalam pekerjaannya, cenderung akan bebas dari stres karena pekerjaan.
”Intinya, mereka yang memiliki tujuan pasti tentang apa yang mereka kerjakan, tak akan merasa lelah walau bekerja berlebihan,” ujar Barajas.
Jika Anda tergolong orang yang merasa
stres dengan pekerjaan Anda, Barajas menyarankan agar Anda segera
mengurangi jam kerja Anda atau mulai mencari pilihan pekerjaan yang
lebih baik.
Pahami dampak secara fisik Bekerja melebihi batas kemampuan juga sangat bisa dilihat lewat kesehatan fisik. Mereka yang merasa kelebihan pekerjaan dan stres akan menurun kekebalan tubuhnya hingga mudah terserang sakit. Jika ditambah dengan depresi, maka dia akan mengalami insomnia. Kondisi ini, mau tidak mau juga akan memengaruhi kehidupan pribadinya.
Pahami dampak secara fisik Bekerja melebihi batas kemampuan juga sangat bisa dilihat lewat kesehatan fisik. Mereka yang merasa kelebihan pekerjaan dan stres akan menurun kekebalan tubuhnya hingga mudah terserang sakit. Jika ditambah dengan depresi, maka dia akan mengalami insomnia. Kondisi ini, mau tidak mau juga akan memengaruhi kehidupan pribadinya.
Menurut beberapa ahli, penyakit yang
mungkin timbul karena stres tersebut yaitu sakit kepala, sakit leher,
sakit punggung atau tulang belakang, depresi, sampai mudah lelah dan
kelelahan yang amat sangat.
Cari tahu jangka waktu stres Setiap pekerjaan selalu ada masa naik dan turun. Ada kalanya pekerjaan sangat bertumpuk. Ada saatnya pula ringan dan tak memakan waktu Anda. Seorang akuntan misalnya, akan sangat sibuk pada masa pembayaran pajak. Nah, jika pekerjaan Anda termasuk yang mengalami siklus padat dan ringan, maka tak ada pilihan lain selain menghadapinya.
Cari tahu jangka waktu stres Setiap pekerjaan selalu ada masa naik dan turun. Ada kalanya pekerjaan sangat bertumpuk. Ada saatnya pula ringan dan tak memakan waktu Anda. Seorang akuntan misalnya, akan sangat sibuk pada masa pembayaran pajak. Nah, jika pekerjaan Anda termasuk yang mengalami siklus padat dan ringan, maka tak ada pilihan lain selain menghadapinya.
Sumber : okezone.com
Diposting kembali Supermap Mindmap Learning Center
www.supermap.asia
0 comments:
Posting Komentar