Toilet training sering disebut
pembiasaan anak pada kamar kecil/toilet. Anak mampu mengatur fungsi
tubuhnya dengan benar dan mampu mengurus dirinya sendiri saat di toilet.
Adakalanya saat anak masuk usia
sekolah TK atau Sekolah Dasar, kita sebagai orangtua merasa khawatir.
Kita memikirkan, bagaimana nanti si anak mengurus dirinya saat ke
toilet di sekolah.
Berdasarkan pengalaman yang saya
lakukan pada anak didik di sekolah, kebetulan juga saya guru kelas
bawah yaitu kelas 1 di Sekolah Dasar. Dan saya juga seorang ibu dengan
tiga orang anak, yang juga masih kecil dari yang SD,TK dan masih
balita. Jadi, saya terapkan juga pada anak saya di rumah. Ada tips agar
anak sukses pada toilet training ini. Adapun tahapannya sebagai
berikut:
1. Berikan pemahaman pada anak, tentang kebiasaan untuk selalu BAB atau BAK di toilet melalui cerita yang mereka sukai.
Contohnya seperti melalui cerita binatang atau tokoh kartun. Berikan
contoh konkret bayi yang belum bisa bicara dan berjalan. Dede bayi
tentunya belum bisa bilang kalau pengen "pup" atau pipis, sehingga kita
bisa bilang, "Nak, kalau BAB atau BAK di celana, berarti dede bayi
doong…!" Si anak pun akan paham dengan sendirinya, dan akan malu bila
terjadi pada dirinya.
2. Berikan pemahaman setiap kali fungsi tubuhnya ingin BAB atau BAK.
Bila mereka merasakan tanda-tandanya, agar lekas bilang pada orang
dewasa di sekitarnya bahwa dia ingin ke toilet. Dan jangan sampai dia
menahannya karena bisa membuat sakit. Jangan pula pernah takut untuk
meminta izin.
3. Sering mengingatkan anak untuk selalu disiplin ke toilet. Di usia dini, si anak sering menahan karena malas.
4. Mendampingi anak saat ke toilet. Pada awal masuk sekolah, anak biasanya masih beradaptasi pada tempat baru atau masih takut ke toilet sendiri.
5. Ciptakan suasana toilet menyenangkan. Bisa dengan cahaya yang terang, aroma wangi dan bersih, sehingga membuat anak mau datang ke toilet.
6. Mendampingi dan mengarahkan anak saat membersihkan diri di toilet dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
7. Memberikan pujian jika anak disiplin ke toilet. Jangan pernah mencela jika anak belum berhasil pada toilet trainingnya ini.
8. Jangan pernah bosan untuk terus memberikan motivasi tentang toilet training ini.
Sesungguhnya, “anak itu bagaimana orang dewasa di sekitarnya.”
Artinya, kita sebagai orangtua mampu mengarahkan dan membimbing anak
kita menjadi anak yang berdisiplin dan bertanggung jawab, pada apa yang
sudah mereka lakukan.
Alhamdulillah, setelah saya terapkan
pada siswa saya di sekolah dan anak saya di rumah, sekarang mereka
sudah mampu mengurus dirinya sendiri. Mereka juga sudah tahu bagaimana
mengontrol fungsi tubuhnya dengan baik. Semoga bermanfaat!
29 Mei 2012,
Sari Wulan
Guru SD almuslim Tambun-Bekasi
Sumber : republika.co.id
Diposting kembali Supermap Mindmap Learning Center
www.supermap.asia
0 comments:
Posting Komentar