Klien adalah raja. Slogan ini sepertinya sudah jadi pemikiran wajib mereka yang bekerja di garda depan penjualan atau customer service.
Namun, tetap saja mengesalkan ketika ada "raja" yang berlaku
menyebalkan. Perlu trik tersendiri untuk membuat Si Raja senang, dan
urusan pun lancar.
Ilmu melayani klien memang ilmu yang
memerlukan strategi dan siasat yang tidak enteng. Sama seperti hendak
menghadapi peperangan, Anda juga mesti kenal siapa yang Anda hadapi.
Maklum, karakter klien macam-macam. Apalagi yang masuk kategori
menyebalkan. Tapi tenang, semuanya bisa dibuat bertekuk lutut pada
Anda. Berikut, beberapa tipe klien yang dianggap ‘ajaib’, plus solusi
menghadapinya.
- Si Bertele-Tele
Anda sudah menjelaskan panjang lebar tentang produk atau jasa yang ditawarkan, ketika diminta untuk bertanya, dia malah bingung sendiri dengan pertanyaannya. Maunya bertanya A, tapi yang ke luar malah pertanyaan B.
Anda sudah menjelaskan panjang lebar tentang produk atau jasa yang ditawarkan, ketika diminta untuk bertanya, dia malah bingung sendiri dengan pertanyaannya. Maunya bertanya A, tapi yang ke luar malah pertanyaan B.
Solusi: Anda sebaiknya
berpegang pada standarisasi jawaban yang telah disiapkan perusahaan.
Sebaiknya, fokuslah pada permasalahan yang ditanyakan. Ketika dia
melontarkan sejumlah pertanyaan, tariklah benang merah dari
pertanyaannya. Hindari menjawab pertanyaan yang tidak ditanyakan.
- Si Pemarah
Tipe ini bisa dideteksi sejak awal, misal sikapnya tak bersahabat. Wajahnya seringkali terlihat tertekuk delapan. Sulit diajak kerjasama. Kesalahan kecil saja bisa memicu kemarahannya. Dan, ketika marah, ia tidak sungkan-sungkan nyerocos menumpahkan kemarahannya pada Anda meski di depan banyak orang.
Tipe ini bisa dideteksi sejak awal, misal sikapnya tak bersahabat. Wajahnya seringkali terlihat tertekuk delapan. Sulit diajak kerjasama. Kesalahan kecil saja bisa memicu kemarahannya. Dan, ketika marah, ia tidak sungkan-sungkan nyerocos menumpahkan kemarahannya pada Anda meski di depan banyak orang.
Solusi: Semarah apa
pun dia, Anda dituntunt sabar. Jangan memotong ucapannya, karena itu
akan membuat dia tambah meledak. Tunggu sampai ada jeda, baru bicara.
Kemukakan pembelaan Anda secara diplomatis. Gunakan kalimat yang mudah
ia mengerti, turunkan nada suara Anda. Setelah Anda menjelaskan duduk
persoalannya, beri dia solusi. Hindari menggunakan kata saya tapi kami.
Hal ini agar Anda tak terlalu sakit hati karena kemarahan klien bukan
ditujukan pada Anda secara pribadi.
- Si Pencari Kesalahan
Klien tipe ini senang membanding-bandingkan. Tidak ada yang terlihat bagus di matanya. Entah mengapa, mereka selalu bisa menemukan celah untuk melihat kesalahan Anda. Dan kesalahan Anda bisa dijadkan kartu truf untuk menekan Anda.
Klien tipe ini senang membanding-bandingkan. Tidak ada yang terlihat bagus di matanya. Entah mengapa, mereka selalu bisa menemukan celah untuk melihat kesalahan Anda. Dan kesalahan Anda bisa dijadkan kartu truf untuk menekan Anda.
Solusi: Ketelitian
sangat diperlukan untuk menghadapi klien seperti ini. Berhati-hatilah
dalam menerangkan produk atau program Anda kepadanya. Pelajari secara
mendalam product knowledge, beserta kelemahan dan kelebihannya. Lirik
juga produk lain sebagai perbandingan. Semakin Anda kenal produk Anda,
Anda punya senjata ampuh untuk memenangkan argumentasi dengan mereka.
Sehingga Anda tak terkesan ragu-ragu yang membuat dia leluasa menekan
Anda.
- Si Supercerewet
Klien sepertin ini banyak maunya. Dikasih satu minta dua, diberi diskon sepuluh minta dua puluh. Segala hal bersifat printil-printil juga menjadi concernnya. Parahnya, dia bisa mengacak-acak kerjaan Anda karena dianggap tak sesuai seleranya.
Klien sepertin ini banyak maunya. Dikasih satu minta dua, diberi diskon sepuluh minta dua puluh. Segala hal bersifat printil-printil juga menjadi concernnya. Parahnya, dia bisa mengacak-acak kerjaan Anda karena dianggap tak sesuai seleranya.
Solusi: Menghadapi
klien rewel seperti ini jurusnya hanya satu, sabar. Posisikan diri Anda
sebagai penasihat terbaik sehingga perlahan akan tercipta kedekatan
emosional. Ini akan membuat klien lebih mudah dikendalikan. Hadapilah
permintaan klien dengan bijak. Jangan buru-buru bersikap menolak.
Sebaliknya, giring dia agar menuruti keinginan. Berilah mereka alsan
untuk mengatakan ya, misal dengan mengedepankan keuntungan yang akan
mereka peroleh bila mereka menurut Anda.
- Si Pencari Dukungan
Klien tipe ini biasanya selalu dikeliling banyak ‘kurcaci’ yang ikut andil dalam membuat keputusan. Akibatnya, ia tidak pernah mantap mengambil keputusan. Keputusan akan terus berubah tergantung dari siapa di antara kurcacinya yang paling keras ‘bernyanyi’.
Klien tipe ini biasanya selalu dikeliling banyak ‘kurcaci’ yang ikut andil dalam membuat keputusan. Akibatnya, ia tidak pernah mantap mengambil keputusan. Keputusan akan terus berubah tergantung dari siapa di antara kurcacinya yang paling keras ‘bernyanyi’.
Solusi: Siapkan waktu
lebih banyak untuknya. Buatlah dia ‘mendengarkan’ Anda. Kalau perlu,
lakukan pendekatan pada salah seorang teman dekatnya yang biasa ia
dengar pendapatnya. Mungkin dia bisa jadi corong Anda untuk
‘memanas-manasinya.’ Kalau dia sudah mengambil keputusan, segera buat
perjanjian atau komitmen di atas kertas sebelum pikirannya berubah lagi.
Ada cara pamungkas yang bisa Anda gunakan untuk melicinkan jalan.
Jadikan dia teman. Gunakan cara personal untuk mendekati mereka.
Terkadang persuasi personal lebih mengena pada orang-orang tertentu.
Sumber : kompas.com
Disposting kembali Supermap Mindmap Learning Center
www.supermap.asia
0 comments:
Posting Komentar