Meski sama-sama sedang stres, ternyata
pria mengalami masa-masa stres yang lebih berat dibandingkan dengan
wanita. Seorang pria tidak dapat meluapkan dan mengungkapkan masalah
yang membebani pikirannya dengan mudah seperti yang biasa dilakukan oleh
wanita.
Kebanyakan
orang menemukan sumber stres terbesar di tempat kerja, di mana
seseorang selalu dituntut untuk menyajikan performa terbaiknya dan juga
tuntutan kebutuhan ekonomi. Menurut studi yang dilakukan oleh seorang
psikoterapis di Ottawa, Wesley Moore, pria cenderung memiliki keinginan
untuk mengungguli orang lain. Hal ini bisa menjadi sumber tekanan yang
besar bagi pria.
Stres
pada wanita biasanya berbentuk kemarahan yang diluapkan dengan
kesedihan berlarut-larut dan menangis, sedangkan pria lebih sering tidak
menunjukkan tekanan yang dihadapinya dalam bentuk kemarahan yang sama
seperti wanita. Sehingga pria kadang mengalami lonjakan hormon stres
yang lebih tinggi dibanding wanita.
Para
ahli menyatakan bahwa pria cenderung mengalami gejala seperti masalah
pencernaan atau sakit kepala ketika sedang stres. Jadi, tidak heran jika
pria sering sakit karena stres kronis dapat melemahkan daya tahan
tubuh.
"Hal
ini mungkin dapat menjelaskan mengapa lebih banyak pria yang meninggal
di usia muda daripada wanita," kata Juster. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa stres berhubungan dengan penyakit kronis seperti
penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Seorang
pria mungkin tidak dapat mengungkapkan rasa stresnya, tetapi jika ada
sesuatu yang mengganjal, pria dapat meluapkan kemarahannya. Bahkan dalam
situasi yang lebih mengerikan, kemarahan dapat berubah menjadi
kekerasan.
"Kemarahan
adalah salah satu emosi yang seringkali diluapkan oleh kebanyakan orang
untuk membantu mengatasi pikiran dan perasaan tidak nyaman," kata
Moore, seperti dikutip dari besthealth.
Tetapi
sayangnya pria yang tidak dapat meluapkan kemarahannya dan cenderung
menghindari masalah, akan mengalihkan stres dengan cara bermain game,
merokok, atau hal-hal negatif seperti minum minuman beralkohol, yang
semakin memperparah kondisinya.
Kebanyakan
pria ingin mengatasi stres dengan cara yang cepat, tetapi terkadang
cara yang ditempuhnya salah. Seorang pria mungkin memerlukan dorongan
untuk mengungkapkan perasaannya. Selain itu, dirinya mungkin perlu
dorongan untuk menemukan cara meredakan stres yang tepat, misalnya
dengan menyalurkan minatnya terhadap olahraga.
Olahraga
di alam terbuka telah dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik
dan dapat mengendalikan stres. Sebuah studi dari University of Glasgow
menemukan orang-orang yang berolahraga di luar ruangan menurunkan
setengah risiko kesehatan mental dibandingkan dengan orang yang
berolahraga di dalam ruangan.
Pria
juga membutuhkan motivasi dari orang terdekat untuk mendekati masalah
dengan pemahaman, pikiran terbuka dan kasih sayang. Kehadiran orang
terdekat, membuat pria lebih mudah bertahan menghadapi stres dan stres
tidak terllau berpengaruh besar terhadap psikologis pria.
sumber: health.detik.com
0 comments:
Posting Komentar